Yaudalah, jalani aja takdir ini…. Hhmm

Hhm… Kali ini saya pengen membahas masalah takdir.. Karena banyak sekali seseorang menyalahkan takdir. Saya sempet denger ketika temen-temen bilang… “Ahh ya beginilah takdir, yang penting dijalanin dengan sabar”, “ya ini takdirku, aku harus siap jalanin”, “sedih banget, ternyata dia bukan takdirku, tapi gakpapa aku akan menunggu takdir yang lain”…. Hzzzttt..

Jadi, apa si itu takdir? Apakah kita menyerah dan berpasrah diri untuk menerima takdir? Apakah takdir itu telah ditetapkan sebelum kita hidup? Kalo seperti itu, sudah jelas dong orang-orang yang baik yang kemudian masuk surga dan orang-orang yang buruk yang kemudian mengantarkannya masuk neraka? Seperti ketika nabi adam melihat kesisi kanannya lalu kemudian ia tersenyum karena melihat disampingnya berderetan keturunan-keturunannya yang berwajah cerah sebagai calon-calon penghuni surga dan ketika melihat kesisi kirinya ia merasa sedih karena melihat keturunan-keturunannya yang berwajah hitam sebagai calon-calon penghuni neraka.

Jadi kalo seperti itu, bisa jadi amalan-amalan kita tidak berguna karena takdir kita telah ditentukan? Bisa saja, orang yang beramal baik selama hidupnya, ia akan masuk neraka karena ia ditakdirkan di dalam neraka atau yang telah berada disisi kiri nabi adam, bisa juga sebaliknya.

Sebelum melanjutkan yang lebih jauh, kita harus tahu macam-macam takdir. Takdir itu ada dua macam, yaitu takdir qodho dan qadr. Takdir qadr adalah sesuatu yang tidak dapat berubah, dan tidak akan dipertanggungjawabkan di akhirat nantinya. Sepeti wanita dan laki-laki, rizky, kematian, dll.. Kita tidak akan ditanyakan “kenapa kamu lahir menjadi seseorang laki-laki?”, “kenapa kematianmu dalam keadaan begini?”. Dan takdir qodho adalah takdir yang dapat dirubah, dan nanti akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak, dan akan ditanyai. Jadi, amalan-amalan yang kita usahakan adalah takdir yang dapat dirubah karena itu adalah sebuah pilihan, pilihan dengan menggunakan akal sehat kita, dan dari pilihan itu akan mendapatkan hasilnya.

Ada sabda Rasulullah tentang takdir, “Sesungguhnya kamu seluruhnya kali ini beramal diatas garis-garis takdir”. Dan garis-garis takdir itu ada dua yaitu takdir yang baik dan takdir yang buruk. Maksudnya adalah jika kamu melakukan sesuatu, maka kamu akan mendapatkan akibatnya. Misalnya, jika melakukan keburukan, akibatnya akan masuk neraka, namun jika melakukan kebaikan akibatnya akan masuk surga. Misalnya  yang kedua: sesiapa orang yang berbuat diatas garis-garis kebaikan maka ia akan mendapatkan takdir yang baik, begitupula sebaliknya….. Masih belum paham juga?

Jadi, takdir itu adalah sesuatu yang telah terjadi, konsekuensi dari amalan perbuatan, akibat dari sebuah pilihan. Jadi, setiap kita telah mempunyai tempat di surga dan di neraka, karena kita dapat melakukan kebaikan ataupun keburukan. Itulah keistimewaan kita, bisa memilih. Memilih pasangan yang cantik parasnya atau agamanya, kita akan mendapatkan akibat dari pilihan itu (bagi yang masih jomblo. Hhehe). Lalu perbuatan kita yang ada di dunia ini yang akan menentukan kita kelak harus menempati dimana.

Ada kisah dari Umar bin Khaththab ra, ketika beliau dan rombongannya sedang mengunjungi Syam. Ditengah perjalanan beliau diberhentikan ditengah-tengah jalan menuju Syam. Dikabarkan bahwa di Syam sedang ada wabah penyakit yang sangat menular. Lalu Umar berhenti sejenak dengan rombongannya dan memikirkan apakah perjalanannya tetap akan dilanjutkan ke Syam atau balik saja ke Madinah. Lalu keesokam harinya Umar memutuskan untuk kembali ke Madinah dan diperkuat dengan hadis rasul. Lalu ada seorang sahabat, Muad bin Jabal ra, bertanya kepada Umar, “apakah kamu mengajak kita lari dari Syam untuk lari dari takdir?” lalu jawaban Umar adalah “iya, kita lari dari satu takdir Allah kepada takdir yang lain”. Artinya, jika maju menuju Syam, takdir Allah bahwa rombongan Umar akan terkena penyakit menular lalu meninggal, dan yang lain adalah kembali ke Madinah, takdir Allah yang baik, bahwa rombongan Umar tidak terserang penyakit yang mematikan.

Jadi untuk contoh yang “sedih banget, ternyata dia bukan takdirku, tapi gakpapa aku akan menunggu takdir yang lain”, Jawabannya ya “iya, itu adalah takdirmu. Takdirmu karena kamu diam saja dan tidak bergerak, maka dari itu dia di dahului oleh orang lain, dan kamu merasakan akibat dari pilihanmu itu yang telah menjadi takdir”.

Namun kita juga harus tahu bahwa tidak ada yang merubah takdir kecuali adalah doa. Jadi perbanyaklah berdoa. Ada banyak sekali contoh dalam hal ini.. Saya hanya ambil sebagiannya saja. Ketika nabi Ibrahim dimasukkan kedalam lautan api, maka mendingilah api itu disebabkan karena doa beliau. Ini tentunya menyalahi takdirnya, bahwa takdir allah adalah sifat api itu panas. Namun doa telah merubahnya. Contoh yang lain, Nabi Yunus pada saat ditelan oleh ikan paus, namun ia tetap hidup karena doanya.

Kok contohnya nabi terus, itu tidak sepadan dengan kita yang hanya manusia biasa, yang berlumuran dosa. Okey, kita ambil contoh Khalid bin Walid ra saat ditantang meminum racun, yang dengan tantangannya itu, negeri Syam akan diserahkan kepada Khalid tanpa pertumpahan darah. Lalu ia pun menyetujuinya, sebelum meminum racun itu, dia berdoa kepada Allah sehingga dia tetap sehat dan bahkan meminta air racun itu untuk diminumnya kedua kalinya.

Kita setiap hari selalu mendapatkan suatu pilihan, untuk itu kita harus selalu berdoa agar mendapatkan petunjuk dan memilih sesuai jalan yang lurus yaitu di atas takdir-takdir kebaikan, dari takdir-takdir kebaikan ini akan menghasilkan syurga (Insyaallah). Ingat juga bahwa kita tidak dapat masuk syurga dengan hanya berbekal amal saja, melainkan Rahmat Allah lah yang menyebabkan kita masuk syurga. Untuk mencapai rahmat Allah dapat diakukan dengan amalan-amalan kebaikan, yaitu kembali lagi dengan berjalan di atas takdir-takdir kebaikanNya. Kita bukan hanya berdoa dalam sholat lima waktu, karena itu telah banyak orang lakukan namun berdoalah dalam sholat malam, dalam kesunyian, karena paginya Allah akan menjadi penglihatanmu, pendengaranmu, langkahmu, yang artinya bahwa Dia selalu akan bersamamu dalam suatu keputusan yang kamu ambil dengan niat yang benar. InsyaAllah.

Bagitulah takdir dan doa, ia akan bertarung dilangit. Jika yang menang adalah doa, bersyukurlah kita, namun jika doa kita tidak memenangkannya, ia pasti akan menang di syurga. Karena Allah akan selalu mengabulkan doa hamba-hambanya. Aamiin.

Semoga kita termasuk orang-orang yang menjalankan takdir di atas jalan yang baik, dan memilih takdir dengan cara yang baik. Aamiin.

 

 

Gambar: di pantai Delegan-Gresik ketika sedang Survei Hidrografi

6 thoughts on “Yaudalah, jalani aja takdir ini…. Hhmm

Leave a comment