Take easy on people, strict on self

Kebanyakan dari kita tidak menyadari, bahwa tugas kita hanyalah mengingatkan saudara satu sama lain. Namun yang terjadi nyatanya adalah menghakimi saudara satu sama lain malahan. Perih hati ini jika melihat sesama muslim saling menghakimi dan bahkan mengolok-olok sesuatu yang telah jelas kebenarannya, namun hanya berbeda pandangan, persepsi, dan metode. Apakah tidak bisa kita menghargai perbedaan pandangan itu? Sedangkan tujuan utamanya masih sama. Dan berdasarkan pada hujjah para ulama yang telah disepakati. Continue reading “Take easy on people, strict on self”

Karena azab atau karena mekanisme alam?

Saya sedikit “mengernyitkan” alis mata terhadap media-media mainstream terkait pengertian bahwa bencana adalah hukuman tuhan atau mekanisme alam. Sekilas, judul ini memang menggelitik untuk dibaca. Menarik lagi dalam akhir tulisan tersebut, ditutup dengan pernyataan-pernyataan yang menganggap bahwa masyarakat harus lebih mengkorelasikan persepsi keagamaan terhadap bencana tersebut dan lebih menekankan kepada persepsi gejala alam (ilmu pengetahuan). Ditambah lagi bahwa orang-orang beragama beranggapan perlu untuk menolak narasi-narasi tentang “hukuman-tuhan” dan lebih menekankan kepada gejala alam semata (gempa bumi dan tsunami) karena sudah dijelaskan melalui ilmu pengetahuan, dikatakan oleh pimpinan Project on Pluralism and Religious Tolerance, Center for Spirituality and Leadership (CSL). Continue reading “Karena azab atau karena mekanisme alam?”

Jangan bersedih, Allah sedang melihatmu

Pagi ini, aku ingin menshare terkait berbagai kepiluan dan kegundahan. Sesuai dengan judulnya, yaitu Janganlah bersedih, Allah selalu melihat hambanya. Benar memang, jika Allah sedang melihat hambanya berterbaran dimuka bumi ini pada saat siang dan malam, sedangkan hambanya sendiri lupa akan kebutuhan dan keperluannya sendiri. Lalu kenapa kita harus bersedih? Continue reading “Jangan bersedih, Allah sedang melihatmu”

Exploring another side of Taiwan (Kaohsiung)

Sebenarnya ini adalah kali pertama aku melakukan jalan-jalan di luar kota bukan untuk kepentingan apapun. Awalnya, jalan-jalan ini adalah sesuatu yang tak teragendakan. Cerita ini nyambung antara dua episode sebelumnya, “Saksikan, Aku seorang muslim” yang berangkat dari Tainan ke Kaohsiung dan “Berdiri, lebih baik” dari stasiun besar kaohshiung ke Masjid besar Kaohsiung melalui kereta bawah tanah (KMRT-Kaohsiung Mass Rapid Transit). Tujuan utama kami adalah ke Masjid besar Kaohsiung untuk melakukan mabit bersama, mahasiswa muslim Taiwan dari berbagai Negara. Pagi hari di hari berikutnya, aku dan temanku, Metrima, mahasiswa Material Science – NCKU berencana untuk pergi menikmati pemandangan sisi lain di Taiwan, Kaohsiung. Continue reading “Exploring another side of Taiwan (Kaohsiung)”

Tetaplah berada pada jalan yang diridhoi Allah SWT

Kemarin tentang masalah takdir, saya telah mengulas singkat yang intinya adalah, kuatkanlah tekat untuk memilih yang baik-baik dalam kehidupan yang kita jalani ini, maka kita akan mendapatkan konsekuensi dari pilihan kita pun dengan yang baik-baik, insyaalah. Namun sebaliknya, jika ada dua pilihan yang baik dan yang buruk dihadapan kita, namun kita memilih yang buruk, maka persiapkanlah diri kita dari resiko pilihan kita karena akibat dari keburukan itu akan mendatangkan keburukan yang lainnya. Dan, jika kita gagal dalam suatu pilihan, maka Allah SWT akan memberi cobaan itu hingga kita dapat melaluiNya dengan baik. Semoga semua kita dibimbing Allah SWT kemampuan untuk memilih yang baik-baik. Sesuai dengan ketentuanNya, tanpa melanggar ketentuan-ketentuan Allah SWT. Continue reading “Tetaplah berada pada jalan yang diridhoi Allah SWT”

Apakah Islam mengajarkan pluralisme?

Muslim adalah umat yang sangat kokoh, jika ia benar dengan pemikiran islamnya, maka tidak ada suatu apapun yang dapat menghentikan dia kecuali kehendak Allah SWT. Oleh sebab itu, orang-orang yang kontra dengan Islam, mereka berusaha untuk menyerang muslimuun dari segi pemikiran sehingga membuatnya jauh dari nilai-nilai Islam.

Salah satu pemahaman yang keliru yang sangat populer kali ini yang saya ingin share adalah masalah pluralisme. Terkejut saya mendengar perkataan dari seorang wanita, ia adalah wanita yang nomor satu di Indonesia ini, masih muda, ia mengatakan ingin mengembangkan pluralisme untuk memberantas radikalisme. Ntah dia berbicara seperti ini sudah memahami hakikat “radikal” atau belum. Apalagi radikal yang dilekatkan dengan Islam. Merupakan suatu hal yang sangat sensitif. Dia mengatakan bahwa dengan pemahaman pluralisme, maka ia dapat menghormati perbedaan. Lalu apa yang dimaksud dengan menghormati perbedaan menurut pemahaman pluralisme? Ini yang perlu untuk dikaji lebih lanjut (Semampu saya, dari hanya beberapa literatur saja). Dan apakah kita ini sebagai muslim juga sudah terkontaminasi dengan pemahaman pluralisme?

Continue reading “Apakah Islam mengajarkan pluralisme?”

Ilmu

Sahabat yang dirahmati Allah SWT, pada kesempatan kali ini, saya ingin mensharing sekaligus sebagai penasihat dan pengingat diri tentang kewajiban menuntut ilmu.

Seperti yang kita ketahui bahwa menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim.

Menuntut ilmu dari buku, majelis taklim, dari sekolah-sekolah dan dimanapun adanya, jika kita mengalami kesalahan dalam berbuat, kemudian ada seseorang yang mengingatkan. Maka, itulah pelajaran. Ilmu yang kita dapatkan.

Namun, Bagaimana dengan ilmu yang kita pelajari, kemudian lupa. Hilang ntah kemana. Maka imam syafii membuat sebuah syair yang menganjurkan kita untuk menuliskannya sebelum sebelum ilmu itu hilang. Karena Ilmu bagaikan hewan buruan, dan tulisan/pena adalah ibarat tali pengikatnya. Oleh karena itu ikatlah hewan buruanmu dengan tali yang kuat, Adalah tindakan bodoh ketika berburu rusa kemudian setelah rusa itu berhasil ditangkap, kamu biarkan saja dia tanpa diikat dikeramaian. Continue reading “Ilmu”

Semangat Badiuzzaman Said Nursi

Badiuzzaman Said Nursi, begitu besar rencana Allah terhadap orang-orang fasik yang berusaha untuk meredamkan cahayaNya. Ditengah hiruk-pikuk kejatuhan kekhilafahan Turki Utsmani 1877-1960 Masehi. Allah SWT hanya memberi satu orang saja kepada masayarakat yang dapat menerangi cahaya islam. Di era kejatuhan khilafah usmaniyyah, banyak filosof yang mengatakan bahwa, salah satunya adalah dari filosof Nietzche yang mengatakan “Tuhan telah mati”. Namun, Allah swt hanya memerintahkan satu orang yang zuhud yang dapat mengembalikan kejayaan Islam kembali. *kita sedang menunggunya* dari salah satu buku-buku yang mengantarkannya yaitu Risalah an-Nur. Continue reading “Semangat Badiuzzaman Said Nursi”